Senin, 14 Desember 2009

ISHRAF

A. PENGERTIAN SIKAP ISHRAF

Berlebihan dalam bahasa arab disebut dengan kata:
(ASRAFA-YUSRIFU-ISHRAAFAN)'''yang berarti bersuka ria sampai melewati batas. Menurut kamus besar bahasa Indonesia melampaui batas ( berlebihan )diartikan; " melakukan tindakan diluar wewenang yang telah ditentukan berdasarkan aturan (nilai) tertentu yang berlaku. Secara istilah melampaui batas (berlebihan) dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan seseorang diluar kewajaran atau kepatutan.
Firman allah dalam QR.Al-A'raf :31, yaitu :
Hai anak adam, pakailah pakainmu yang indah disetiap memasuki mesjid, makanlah dan minumlah, dan janganlah berlebihan. sikap prilaku berlebihan merupakan penyakit yang sangat merugikan iri manusia itu sendiri.


B. BENTUK-BENTUK SIKAP ISHRAF

1) Beranggapan untuk memiliki harta yang melimpah ruah
2)berjiwa ingin melampaui batas seseorang manusia, akibatnya timbul kecurangan dimana-mana yang merugikan perseorangan.
3) Berprilaku seperti memamer kekaya'an
4) Berjiwa sombong, akibatnya menyebabkan jehancuran pada diri sendiri, karena tidak mempunyai kontrol pribadi dan sosial.
5) Berbentuk wujud pengingkaran akan nikmat allah yang melapangkan rezeki dan menyempitkan.


C. NILAI NEGATIF SIKAP ISHRAF

1) dapat menghilangkan keteguhan dan keseimbangan yang dituntut agama dalam melaksanakan berbagai tanggung jawab hukum
2) Melupakan amal yang baik dan mengerjakan yang sunat
3) Meninggalkan amal-amal kebaikan yang lain
4) Ibadah dijadikan ishraf


D. UPAYA MMENGHINDARI SIKAP ISHRAF

1) Jangan merngikuti hawa nafsu atau panggilan syahwat
2) Jangan mendekati hal-hal yang mendorong diri untuk berbuat yang tidak baik atau melampaui batas
3) Tanamkan sikap sepadan (musawwah) atau sikap kesejajaran/kesesamaan


E. ALASAN

Didalam artikel ini, mengapa saya memilih yang berkaitan dengan sikap atau prilaku ishraf, yaitu karena di dalam sikap atau prilaku isharaf sangat penting sekali bagi kita semua, karena bisa saja prilaku yang tadinya dianggap biasa padahal didalamnya itu mengandung nilai negatif, seperti contoh dalam kesehari-harian diantaranya mengerjakan perbuatan yang rutin, misalnya makan jangan sampai berlebih-lebihan, sampai-sampai makannya itu membuat perut kembung (BUCITREK/KAMERKAAN).


F. TUJUAN

1) Untuk membiasakan menjauhi perbuatan-perbuatan yang tadinya dianggap biasa padahal bernilai negatif
2) Untuk memperkuat mal-amal baik (IBADAH)